Hadits Tentang Pemimpin Memikul Tanggung Jawab
حديث عبد الله بن عمر رضي الله عنهما. ان
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: كللكم راع فمسؤل عن رعيته فالامير الذي على الناس
راع وهو مسؤل عنهم. والرجل راع على اهل بيته وهو مسؤل عنهم. والمرأة راعية على بيت
بعلها وولده وهي مسؤلة عنهم. والعبد راع على مال سيده وهو مسؤل عنه، الا فكلكم راع
و كللكم مسؤل عن رعيته
- اخرجه البخارى فى 490 كتاب العتق: 17- باب
كرهية التطاول على الرقيق
Hadits Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw
bersabda: “setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban
atas kepemimpinannya. Seorang amir yang mengurus keadaan rakyat adalah
pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. Seorang
laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di rumahnya. Seorang wanita
adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang
hal mereka itu. Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia kan
diminta pertanggungjawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah
pemimpin dan semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.[1]
Dalam sejarah riyadhus shalihin dijelaskan, bahwa seorang
wajib menegakkan keadilan dalam diri dan keluarganya, dan orang-orang yang
menjadi tanggung jawabnya. Adil dalam dirinya dengan tidak memberatkan pada
sesuatu yang tidak dieprintahkan Allah, dia harus memperhatikannya hingga
kepada masalah kebaikan, jangan memberatkan dan membebankannya terhadap sesuatu
yang tidak mampu dilakukannya.
Demikian juga wajib bersikap adil bagi seorang suami
terhadapkeluarganya. Seperti orang yang memiliki dua orang istri, ia wajib
bersikap adil diantara keduanya. Dan wajib pula bersikap adil kepada
anak-anaknya. Begitu pula bagi seorang istri yang juga seorang pemimpin dalam
rumah suaminya. Baik dalam menjaga harta suaminya dan tidak
menghambur-hamburkannya.[2]
Hadits Tentang Pemimpin Pelayan Masyarakat
حديث معقل بن يسار عن الحسن، ان عبيد الله
بن زياد عاد معقل بن يسار فى مرضه الذي مات فيه، فقال له معقل: انى محدئك هديئا سمعته
من رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ما من عبد استرعاه الله وعية فلم يحطلها بنصيحة
الا لم يجد رائحة الجنة
- اخرجه البخارى فى 930 كتاب الاحكام: 8-
باب من استرعى رعية فلم ينصح
Hadits ma’qil bin Yasar, dari hasan bahwasanya Ubaidillah
bin yazid mengunjungi Ma’qil bertanya kepadanya: bahwasanya saya akan ceritakan
kepadamu suatu hadits yang saya dengar dari Rasulullah saw saya mendengar nabi
saw bersabda: “tidak ada seorang hamba yang diberi tugas oleh Allah untuk
memelihara segolongan rakyat, lalu ia tidak melakukan sesuai dengan petunjuk,
melainkan ia tidak memperoleh bau saya”[3]
Dalam syarah riyadhus shalihin yang dijelaskan oleh syekh
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, wajib bagi seorang yang memegang tonggak
kepemimpinan untuk bersikap lemah lembut kepada rakyatnya, berbuat baik an
selalu memperhatikan kemaslahatan mereka dengan mempekerjakan orang-orang yang
ahli dalam bidangnya. Menolak bahaya yang menimpa mereka. Karena seorang
pemimpin akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya dihadapan Allah ta’ala.
.Saff Pimpinan baru Persatuan Guru Pelatih Islam (PGPI) bagi
sesi 2014/2015..
Siiru 'ala barakatillah...
0 comments:
Post a Comment